Berbagi Itu Indah, Indahnya Jika Kita Bisa Berbagi Dalam Hal Kebaikan

Tempat dimana saya berbagi ilmu dan pengalaman, Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 09 Oktober 2020

ISU-ISU DALAM E-BUSINESS



 1.      ISU KEPERCAYAAN

Salah satu faktor penting dalam keberhasilan e-bisnis adalah kepercayaan konsumen.Kepercayaan juga bisa dibilang sebagai kunci suksesnya e-bisnis. Apabila terjadi pelanggaran atau sesuatu hal karena kurangnya pemahaman dan keamanan dalam bertransaksi hingga mengakibatkan terjadinya krisis kepercayaan pelanggan, hal ini perlu segera diatasi apabila perusahaan tetap ingin bertahan dalam melakukan e-bisnis.

Kepercayaan dapat dilihat dari berbagai sudut seperti transaksi, isi informasi, produk, teknologi, dan institusi. E-bisnis tanpa didukung oleh sistem yang handal malah akan menimbulkan masalah. Konsumen tidak merasa nyaman dan aman bertransaksi  e-bisnis..

Usaha-usaha membangun kembali kepercayaan atas pelanggaran pada e-bisnis dan untuk menguji seberapa besar pengaruh perbaikan sistem adalah hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yang melakukan e-bisnis. Ada 3 (tiga) faktor penting dalam proses ini, yaitu peningkatan komunikasi, pemulihan kepercayaan melalui perbaikan sistem dan konfirmasi atas pemulihan kepercayaan yang dirasakan.

2.      ISU BAHASA

Dalam melakukan komunikasi terutama dalam kegiatan bisnis seringkali terjadi kesalahan dalam memberikan komunikasi baik secara langsung maupun tidak, sehingga seringkali terjadi mis komunikasi kepada penerima. Untuk itu komunikasi yang baik dan benar sangat dibutuhkan dalam melakukan komunikasi dalam bisnis.

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.

Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.

Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.

Dalam realisasinya pelaksanaan komunikasi bisnis harus lebih mementingkan efektifitas daripada hanya mengandalkan informasi dari pihak lain. Selain itu komunikasi dalam bisnis hendaknya lebih kredibel dan transparan dalam penyampaian informasi kepada komunikan.

3.      ISU NILAI BUDAYA

Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.

  • Beberapa karakteristik kebudayaan adalah: Dipelajari, Dibagi, Perubahan generasi, Symbolic, : Diteladani, Penyesuaian.
  • Unsur- unsur dasar kebudayaan adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta sikap. Interaksi unsur- unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional dijalankan.
  • Para ahli sangat bervariasi dalam memahami apa yang mereka anggap komponen budaya (sosiokultural) antara lain: Estetika, Sikap dan kepercayaan, Sikap terhadap waktu, Sikap terhadap pencapaian pekerjaan, Sikap terhadap perubahan atau ide baru, Agama. Kebudayaan material merujuk pada semua objek buatan manusia dan berkaitan dengan bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan mengapa (ilmu ekonomi).

Teknologi dari suatu masyarakat adalah bauran pengetahuan yang dapat digunakan, diterapakan oleh masyarakat dan diarahkan kepada pencapaian tujuan –tujuan ekonomi dan budaya. Teknologi adalah signifikan dalam upaya bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan merupakan faktor vital dalam strategi persaingan perusahaan-perusahaan multinasional.

  • STUDY KASUS

Di Jepang procter &Gamble (P&G) menggunakan suatu iklan untuk sabun camay, dimana seorang pria yang menemui seorang wanita untuk pertama kalinya untuk membandingkan kulit wanita tersebut dengan boneka porselen yang indah. Meskipun iklan itu berhasil baik di Amerika selatan & Eropa, namun iklan tersebut dianggap menghina orang jepang.” bagi seorang pria jepang mengatakan sesuatu seperti itu kepada wanita jepang menunjukkan bahwa ia bodoh/kasar”, kata seorang ahli periklanan yang bekerja untuk klien. Menariknya P&G telah menggunakan iklan tersebut meskipun mendapat peringatan dari agren periklanan itu.

Iklan camay yang gagal di jepang adalah iklan yang memperlihatkan seorang wanita jepang yang sedang mandi ketika suaminya masuk ke kamar mandi. Wanita tersebut mulai menceritakan kepada suaminya tentang sabun kecantikannya yang baru, tetapi suaminya mengelus pundak wanita itu, mengisyaratkan bahwa busa sabun bukanlah apa yang dia pikirkan. Meskipun iklan itu diterima dengan baik di Eropa, namun sangat gagal di Jepang, yang memandang campur tangan suami atas istrinya adalah sikap yang tidak baik. P&G juga telah melakukan kesalahan karena kurang memiliki pengrtahuan mengenai budaya bisnis.

Perusahaan itu memperkenalkan deterjen cheer dengan memberikan potonga harga, tetapi hal ini merendahkan reputasi sabun itu.kata seorang pesaing,” tidak seperti eropa & amerika serikat, sekali anda memberikan diskon atas produk anda disini sulit sekali untuk menaikkan kembali harganya.” Para pedagang besar terasing karena mereka telah menghasilkan uang yang lebih sedikit sebagai akibat dari margin yang kecil. Selain itu, tampaknya P&G tidak menyadari bahwa ibu- ibu rumah tangga dijepang tidak memiliki mobil keluarga untuk membawa belanjaan, sehingga mereka berbelanja diwarung- warung sekitar tempat tinggalnya. Para pedagang eceran kecil ini, yang menjual 30% dari semua deterjen yang dibeli dijepang, memiliki ruang rak yang terbatas dan oleh karenanya tidak suka menyimpan produk- produk yang didiskon karena laba yang diperoleh lebih rendah.

4.      ISU BUDAYA DAN PEMERINTAHAN

E-Government merupakan penggunaan teknologi informasi oleh badan pemerintahan untuk menjalankan kegiatan pemerintahan. E-Government diterapkan di Indonesia untuk menunjang kinerja dalam sebuah pemerintahan, dan dalam menjalankan E-Government memiliki sebuah kendala dalam pengembangannya agar dapat membuat E-government lebih efisien dan efektif untuk kalangan pemerintahan. Cangkupan E-Government sendiri bukan hanya untuk kepentingan instansi pemerintahan namun juga merupakan kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi yang dibutuhkan masyarakat luas. E-Government di Indonesia sendiri di harapkan dapat meningkatkan efisiensi, kenyamanan, seerta aksesibilitas yang lebih baik untuk pelayanan publik .Oleh karena itu sebuah evaluasi E-government di butuhkan agar dapat menilai perkembangan yang terjadi dalam pelaksanaan E-Government di Indonesia.

Tujuan Penerapan e-government memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

  1. Mendorong terbentuknya pola kolaboratif di kalangan unit-unit pemerintah dan antar pemerintah daerah untuk mampu menciptakan nilai bersama.
  2. Membantu mengintegrasikan pengetahuan (knowledge), informasi, dan aktivitas dalam proses pemerintahan.
  3. Mengefisienkan (mempercepat persetujuan pembelian, mengurangi biaya, dan mempercepat proses transaksi pembelian atau pengadaan barang dan jasa langsung lewat internet (e-procurement dan eauctions).
  4. Meningkatkan efektivitas (dapat melacak status pembelian, keberadaan barang dan persediaan dan meningkatkan kemampuan untuk menangani barang dalam jumlah besar) dalam proses transaksi pembelian atau pengadaan barang dan jasa langsung lewat internet (e-procurement dan e-auction).
  5. Mengurangi biaya-biaya operasi, misalnya penurunan penggunaan dan penyimpanan kertas, dan penghematan biaya pos.
  6. Meningkatkan transparansi kepada publik, contohnya: di Amerika Serikat, presiden Clinton lewat memorandum on e-government tanggal 17 Desember1999 memerintahkan 500 dokumen terpenting yang digunakan oleh masyarakat dipublikasikan secara on-line mulai Desember 2000.
  7. Efektivitas kerja pemerintah dalam melayani masyarakat juga diharapkan meningkat dengan penggunaan e-government, karena jalur birokrasi juga bisa dipangkas dan pengawasan kerja dapat dikontrol oleh pemerintah atasannya dan masyarakat (e-controls).
  8. Peningkatan kinerja melalui koordinasi dengan instansi terkait dan penggunaan data bersama (data sharing) yang lebih mudah, murah, dan cepat (e-sharing).
  9. Memungkinkan pemerintah menyebarkan informasi kepada masyarakat dengan cepat dan biaya yang murah karena tidak memerlukan biaya cetak, perangko, dan amplop. Konsep ini disebut sebagai “virtual information space” (Stamoulis, et al., 2001).
  10. Ikut berpartisipasi menyelenggarakan proses pemerintahan yang demokrasi. Partisipasi dan aspirasi masyarakat secara demokrasi dapat disalurkan dua arah secara lebih cepat (e-democracy).
  11. Memberikan pendidikan kepada masyarakat lewat informasi dan pelatihan-pelatihan yang positif (e-learning).
  12. Menyediakan akses publik terhadap informasi yang disediakan oleh pemerintah (e-access).
  13. Membuat masyarakat nyaman berhubungan dengan pemerintah.

5.      ISU INFRASTRUKTUR

Banyak perusahaan telah membuktikan bahwa infrastruktur e-business dapat memberikan manfaat langsung terhadap perusahaan dan bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut.. Infrastruktur e-business terdiri dari berbagai macam komponen teknologi informasi yang memberikan layanan bersama dan menyediakan kemampuan untuk menjalankan berbagai aplikasi bisnis. Aplikasi bisnis tersebut melakukan berbagai macam proses bisnis pada perusahaan yang memungkinkan untuk mengubah kondisi bisnis perusahaan menjadi lebih baik.

Akan tetapi, perusahaan mungkin saja tidak efektif menggunakan infrastruktur e-business untuk menghasilkan aplikasi bisnis yang efektif. Demikian pula sebaliknya, perusahaan mungkin tidak dapat menghasilkan aplikasi bisnis yang efektif meskipun infrastruktur e-businessnya sudah sedemikian efektif. Pada kondisi seperti ini, perusahaan tidak akan mendapatkan hasil apapun dari infrastruktur dan aplikasi bisnis yang dimilikinya karena tidak adanya keselarasan antara strategi bisnis dan teknologi informasi. Dengan kata lain, dua hal yang sangat dibutuhkan adalah infrastruktur e-business serta aplikasi bisnis yang efektif untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pelanggan tanpa meningkatkan biaya. Oleh karena itu, komponen infrastruktur e-business yang dimiliki harus dapat mencerminkan implementasi aplikasi bisnis utama dan selaras dengan strategi bisnis perusahaan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi isu-isu insfratruktur pada era bisnis saat ini, diantaranya:
  1. Membuat keputusan yang tepat bagi desain infrastruktur e-business dan mengimplementasikannya secara efektif dapat memberikan konstribusi untuk periode yang panjang bagi kesuksesan perusahaan.
  2. Infrastruktur e-business penting bagi banyak fungsi bisnis dan bagi proses bisnis dalam organisasi. Daya saing perusahaan tergantung pada fleksibilitas infrastruktur e-business, karena infrastruktur tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan proses bisnis dan aplikasi baru secara cepat. Kecepatan organisasi untuk mengimplementasikan proses tersebut meningkatkan daya saing dalam pasar.
  3. Fleksibilitas infrastruktur e-business memberikan dampak strategis pada arah bisnis perusahaan dan dapat memperluas implementasi aplikasi bisnis dalam perusahaan. Oleh karenanya, Infrastruktur e-business dapat semakin meningkatkan keterkaitan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting karena memungkinkan perusahan untuk merespon dengan cepat lingkungan bisnis yang cenderung berubah-ubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot